Jumat, 06 Februari 2015

Menanti Pelangi


Terlalu berlebihan
Hanya begitulah kenyataan
Entah apa yang dirimu rasakan
Entah apa yang dirimu inginkan
Entahlah.....

Sudah berkali-kali disampaikan
Bahwa, tidak usah menunggu
Itu akan melelahkan
Untuk mu
Untuk ku

Musim hujan memang belum berlalu
Itu bukan berarti, kau akan terus seperti ini
Mendatangi taman
Duduk di bangku yang sama
Berpayung sendirian,
Sesekali mendongak :Menatap langit
Sebentar Berharap, sebentar tertunduk
Lalu pulang dengan wajah sembab

Tentu saja,
Dirimu pasti tahu
Kita bukan anak kecil lagi
Yang bebas bermain tak kenal cuaca
Yang seolah-olah lupa
bahwa langit sedang menangis
Atau  sedang tersenyum.

Ahh.
Ma’afkan aku,  menjadi sok tau
Atas apa yang berlaku.
Hanya,
Seseorang pernah bilang :
Kecewa itu salahsatu luka
Tak nampak namun berdampak
tak teraba hanya terasa
bagaimana kalau kita sudahi
kita ikhlaskan saja

: "ya, sepertinya memang...
tak perlu ada kata tunggu
dia akan datang dengan sendirinya
dia akan datang di waktu terbaik
dan tempat terbaik"

tanpa kita sadari
mungkin saja,
saat kau duduk dekat jendela
menatap keluar tanpa sengaja
dia muncul tiba-tiba

semoga dirimu semakin faham

:Rencana-Nya lebih hebat dari apa yang kita harapkan

Rumah Kayu, bengkalis 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar